Mount Flashdisk di Slackware

Langkah awal mounting flashdisk pada linux slackware :
a. pasang flashdisk pada port usb
b. buatlah folder : mkdir /mnt/flashdisk
c. untuk melihat flashdisk kita pada partisi keberapa ketikkan : fdisk -l , contoh :

root@mirosuck:/home/nabila# fdisk -l

Disk /dev/sda: 80.0 GB, 80026361856 bytes
255 heads, 63 sectors/track, 9729 cylinders
Units = cylinders of 16065 * 512 = 8225280 bytes
Disk identifier: 0x6cfd47f7
Device Boot      Start         End      Blocks   Id  System
/dev/sda1   *           1        1416    11373988+  83  Linux
/dev/sda2            1417        9478    64758015   83  Linux
/dev/sda3            9479        9729     2016157+  82  Linux swap
Disk /dev/sdb: 1998 MB, 1998585856 bytes
16 heads, 32 sectors/track, 7624 cylinders
Units = cylinders of 512 * 512 = 262144 bytes
Disk identifier: 0x657d1e09

Device Boot      Start         End      Blocks   Id  System
/dev/sdb1               1        7624     1951728    b  W95 FAT32

d. ketikkan: mount /dev/sdb1  /mnt/flashdisk
e. jadi isi dari flashdisk dipetakan didalam /mnt/flashdisk
f. bila sudah selesai keluar dari folder flashdisk , lalu ketikkan : umount /dev/sdb1

MANFAAT DARI DAUN KEMANGI

Kemangi adalah terna kecil yang daunnya biasa dimakan sebagai lalap. Aroma daunnya khas, kuat namun lembut dengan sentuhan aroma limau. Daun kemangi merupakan salah satu bumbu bagi pepes. Sebagai lalapan, daun kemangi biasanya dimakan bersama-sama daun kubis, irisan ketimun, dan sambal untuk menemani ayam atau ikan goreng. Di Thailand ia dikenal sebagai manglak dan juga sering dijumpai dalam menu masakan setempat.
Kemangi adalah hibrida antarspesies antara dua spesies selasih, Ocimum basilicum dan O. americanum. Ia dikenal juga sebagai O. basilicum var. anisatum Benth. Aroma khasnya berasal dari kandungan sitral yang tinggi pada daun dan bunganya.

KHASIAT :

1. Daun kemangi mengandung senyawa arginine yang telah terbukti mampu memperkuat dan memperpanjang masa hidup sperma dan terbukti pula dapat mencegah kemandulan.
2. Daun kemangi juga mengandung zat yang mampu merangsang terbentuknya hormon androgen dan estrogen.
3. Zat flavonoid seperti orientin dan vicenin di dalam kemangi mampu melindungi struktur sel tubuh. Sedangkan flavonoid seperti cineole, myrcene dan eugenol mempunyai manfaat sebagai antibiotik alami dan anti peradangan.
4. Getah kemangi dapat digunakan sebagai obat sariawan dan sakit telinga.
5. Daun kemangi dapat dikonsumsi untuk memperbanyak ASI, penenang, mengobati encok, dan penurun panas saat kita terserang demam.
6. Daun kemangi juga dapat meningkatkan jumlah air seni, menghilangkan masuk angin dan obat batu berdahak (sebagai peluruh dahak).
7. Mengkonsumsi daun tanaman ini juga dapat mengatasi masalah bau mulut dan bau badan.

Membangun DNS Server Pada Slackware

DNS adalah salah satu jenis sistem yang melayani permintaan pemetaan IP Address ke FQDN (Fully Qualified Domain Name) dan FQDN ke IP Address. FQDN lebih mudah untuk diingat oleh manusia daripada IP Address. Pada sistem operasi Linux, DNS diimplementasikan dengan menggunakan software Berkeley Internet Name Domain (BIND), BIND ini memiliki dua sisi, yaitu sisi client dan sisi server. Sisi client disebut resolver. Resolver ini bertugas membangkitkan pertanyaan mengenai informasi domain name yang dikirimkan kepada sisi server. Sisi server BIND ini adalah sebuah daemon yang disebut named (baca: name di). Ia yang akan menjawab query-query dari resolver yang diberikan kepadanya. kemudian bagaimana cara membangunnya. Berikut adalah langkah-langkahnya :
1. Periksa apakah BIND sudah terinstall di mesin slackware
# ls /var/log/packages/ | grep bind
bind-9.4.3_P2-i486-2
kdebindings-4.2.4-i486-1
terlihat bahwa di mesin slackware telah terinstall paket bind-9.4.3_P2-i486-2 (Slackware-current), untuk paket bind-9.4.3_P2-i486-1 (Slackware 12.2). Ada beberapa file installasi default yang berkaitan dengan ini, antara lain :
/var/named/caching-example/named.ca
/var/named/caching-example/named.local
/var/named/caching-example/localhost.zone
/etc/rc.d/rc.bind
/etc/named.conf
named.ca , named.local dan localhost.zone adalah contoh dari konfigurasi bind9, file selanjutnya adalah init script (rc.bind) dan konfigurasi dari bind (named.conf). Untuk setting BIND ini, file-file yang harus Anda perhatikan adalah:
1./etc/resolv.conf
Berisi alamat domain atau alamat IP dari name.
2./etc/named.conf
Berisi keterangan letak dan jenis databases yang dibutuhkan oleh BIND
3./var/named/named.ca
Berisi informasi data yang berada dalam domain root, yang akan dipergunakan name server jika ada resolver yang akan meminta nama domain diluar nama domain lokal.
4./var/named/named.local
Berisi alamat loopback untuk alamat ke diri sendiri dengan alamat 127.0.0.1
2. Persiapan setting Domain baru
untuk memudahkan dalam pemahaman setting DNS server, maka data-data yang saya siapkan antara lain :
Hostname : ns1
Nama Domain :labnet.or.id
Nama DNS Server : ns1.labnet.or.id

Edit file /etc/named.conf
File /etc/named.conf merupakan konfigurasi utama untuk bind. File ini merupakan kumpulan statemen yang nilainya kita tentukan sesuai dengan DNS seperti apa yang kita inginkan. Berikut ini adalah isi file /etc/named.conf bawaan di slackware-current tetapi isi file ini sama dengan di slackware 12.2:
    

   option {
    directory "/var/named";
   };


   zone "." IN {
    type master;
    file "named.ca";
   };


   zone "localhost" IN {
    type master;
    file "localhost.zone";
   };


   zone "0.0.127.in-addr.arpa" IN {
    type master;
    file "named.local";
   };


   zone "labnet.or.id" IN {
    type master;
    file "labnet.zone";
   };
   
   zone "205.211.193.in-addr.arpa" IN {
    type master;
    file "labnet.local";
   };

1.pada blok pertama
option {
    directory "/var/named";
   };


   zone "." IN {
    type master;
    file "named.ca";
   };
blok ini merupakan global setting dari BIND, dimana direktory “/var/named” (dibaca : tanpa tanda kutip) adalah direktori kerja dari bind, di direktoru tersebut ditempatkan file-file konfigurasi domain yang biasa disebut zone (perintah yang digunakan untuk menunjukkan domain yang dilayani oleh name server). Dan tidak disarankan untuk mengedit blok ini, kecuali jika anda tahu dan anda memahami blok ini. Blok ini memberitahukan kepada Server BIND dimana file-file zone tersimpan.
2.pada blok kedua
  zone "." IN {
    type master;
    file "named.ca";
   };

Blok ini merupakan blok root zone atau kasarnya alamat-alamat dari domain-domain international. Kita membutuhkan blok root zone ini. Tetapi pada bagian file “/var/named/named.root”, bagian ini sudah saya pindahkan dimana difault_nya berada pada direktori cacing-example yang ada dalam direktori named, tetapi saya keluarkan dari direktori difault_nya ini hanya selera saja.
3.Pada blok ketiga
 zone "localhost" IN {
    type master;
    file "localhost.zone";
   };

Blok ini merupakan forward localhost, dalam arti jika dns server mendapatkan perintah untuk mengetahui alamat ip dari localhost maka bagian blok ini yang mengurusnya.
4.Pada blok keempat adalah blok tambahan
  zone "0.0.127.in-addr.arpa" IN {
    type master;
    file "named.local";
   };

Baris-baris pada bagian blok dibawah ini menyatakan bahwa kita akan mendefinisikan DNS server sebagai Primary Name Server untuk domain gslack.net dan file-file forward adalah nama file yang merupakan zona file dari domain gslack.net. Dan ini merupakan nama domain yang akan didaftarkan di /etc/named.conf.
#Baris di bawah untuk menterjemahkan FQDN ke IP Address (Forward Zone) dengan domain gslack.net
zone "labnet.or.id" IN {
    type master;
    file "labnet.zone";
   };
Baris-baris dibawah ini adalah berisi reverse DNS Zone. Ini diperlukan agar DNS Server Anda dapat menterjemahkan dari nomor IP Address ke mana host pemilik IP Address dalam jaringan.
#Baris untuk menterjemahkan IP Address ke FQDN
#reverse Zone
zone "205.211.193.in-addr.arpa" IN {
    type master;
    file "labnet.local";
   };
Setting file zone
Selanjutnya adalah mengkonfigurasi Primary Name Server untuk Domain labnet.or.id pada host ns1.labnet.or.id dengan IP Address 193.211.205.23. Berdasarkan pada file /etc/named.conf kita akan membuat file sebagaimana yang didefinisikan pada file /etc/named.conf kita akan membuat file sebagaimana yang didefinisikan pada file /etc/named.conf file tersebut bernama “labnet.zone” dan reversenya “labnet.local”.

root@gslack:/var/named/caching-example#ls
named.ca named.root localhost.zone named.local

file dalam direktory caching-example saya keluarkan dan saya masukkan kedalam direktory named ini hanya soal selera, dimana saya tidak ingin membuka direktory terlalu banyak maka saya pindahkan file yang ada dalam direktory tersebut dan melakukan rename untuk localhost.zone dengan labnet.zone dan named.local dengan labnet.local. Caranya seperti ini :
root@gslack:/var/named# mv /var/named/caching-example/* /var/named/
root@gslack:/var/named#ls
caching-example named.ca named.root
localhost.zone named.local
root@gslack:/var/named#cp localhost.zone labnet.zone
root@gslack:/var/named#cp named.local labnet.local
root@gslack:/var/named#ls
caching-example labnet.zone named.ca named.root labnet.local  localhost.zone named.local
edit zona file labnet.local
Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasikan name server untuk domain gslack.net pada host gslack.net pada IP Address 193.211 sebagai berikut
# pico /var/named/labnet.zone


   $TTL    86400
   $ORIGIN labnet.or.id.
   @            IN    SOA    labnet.or.id. root.labnet.or.id. (
                    2011050900    ; Serial
                    1200        ; refresh
                    600        ; retry
                    604800        ; expiry
                    86400 )        ; minimum


            IN    NS    ns1.labnet.or.id.
            IN    MX    10 mail.labnet.or.id.


   ns1            IN    A    193.211.205.123
   www            IN    A    193.211.205.126
   ftp            IN    A    193.211.205.125
   mail            IN    A    193.211.205.124
   webmail        IN    CNAME    mail.labnet.or.id.

penjelasan
1.TTL (Time To Live) yang mendefinisikan waktu lamanya data berada dalam database.
2.SOA (Start of Authority) mendefinisikan hostname yang merupakan awal dari suatu zone.
3.42;serial: merupakan nomor serial dari zone file yang akan bertambah jika ada perubahan data.
4.3H;refresh: merupakan selang waktu yang diperlukan secondary name server untuk memeriksa perubahan pada Primary Name Server.
5.15M;retry: merupakan selang waktu secondary name server untuk mengulang pengecekan pada primary name server.
6.IN NS ns1.labnet.or.id mendefinisikan bahwan hostname ns1.labnet.or.id yang memegang tanggung jawab terhadap domain labnet.or.id.
7.IN A 193.211.205.23 mendefinisikan bahwa hostname ns1.gslack.net mempunyai IP Address 193.211.205.23.
8.www IN A 193.211.205.23 mendefinisikan bahwa hostname ns1.labnet.or.id mempunyai nama www

edit file /var/named/labnet.local, menjadi sbb : 
 
   command :
   # pico /var/named/labnet.local


   $TTL    86400
   $ORIGIN 205.211.193.in-addr.arpa.
   @            IN    SOA    labnet.or.id. root.labnet.or.id. (
                    2011050900    ; Serial
                    1200        ; refresh
                    600        ; retry
                    604800        ; expiry
                    86400 )        ; minimum


            IN    NS    ns1.labnet.or.id.




   126            IN    PTR    www.labnet.or.id.
   125            IN    PTR    ftp.labnet.or.id.
   124            IN    PTR    mail.labnet.or.id.
   123            IN    PTR    ns1.labnet.or.id.
Penjelasan:
1.Penjelasan yang lain sama dengan penjelasan pada bagian gslack.net
2.IN PTR ns1labnet.or.id mendefinisikan bahwa hostname gslack.net mempunyai IP Address 193.211.205.23

selanjutnya adalah menjalankan dan test domain
root@gslack:~# chmod +x /etc/rc.d/rc.bind (enter)
untuk mengaktifkan service bind
root@gslack:~# /etc/rc.d/rc.bind start (enter)
untuk menjalankan bind
root@gslack:~# /etc/rc.d/rc.bind restart (enter)
untuk merestart bind
root@gslack:~# /etc/rc.d/rc.bind stop (enter)
untuk menonaktifkan bind
 atau dengan ini:
----------------------------------------------------
test konfigurasi....
  command :
   # /usr/sbin/named -g -c /etc/named.conf
 Bila muncul error, perbaiki error pada file dimana error tsb ditemukan.
 Ulangi kembali 
 Bila tidak muncul error, start DNS
    command :
    # /usr/sbin/named -c /etc/named.conf

Setelah perintah service bind dijalankan jangan lupa untuk melakukan pengecekan terhadap konfigurasi DNS yang kita bangun dengan perintah nslookup [DNS_server]. Jika terjadi pesan kesalahan seperti ini.

root@gslack:~#nslookup labnet.or.id
Server: 193.211.205.23
Address: 193.211.205.23#53
** server can’t find labnet.or.id

berarti pada bagian /etc/resolf.conf kita belum di masukkan alamat dari nameserver kita, untuk mengatasinya maka edit file /etc/resolve.conf.

root@gslack:~#nano /etc/resolve.conf
nameserver 128.45.68.1

Maksud dari perintah di atas adalah memasukkan IP komputer kita menjadi nama server, karena DNS yang kita gunakan menggunakan IP 193.211.205.23. kemudian ulangi perintah nslookupnya. Jika senuanya lancar hasilnya akan begini :

root@gslack:~# nslookup labnet.or.id
Server: 193.211.205.23
Address: 193.211.205.23#53

Name:labnet.or.id
Address: 193.211.205.23

kemudian jika kita melakukan nslookup dengan menggunakan IP addressnya hasilnya akan seperti ini
root@gslack:~# nslookup 193.211.205.23
Server: 193.211.205.23
Address: 193.211.205.23#53
23.205.211.193.in-addr.arpa name =labnet.or.id

SEMOGA BERMANFAAT DAN MUDAH DI MENGERTI CMIWW

Domain Name Server (DNS)

Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini dikelola secara terpusat dan di setiap loaksi harus di copy versi terbaru dari HOSTS files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan satu komputer di jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan, akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan kelebihan unlimited database size, dan performace yang baik. 

DNS adalah sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu diketikan nama domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP mis 202.68.0.134. Jadi DNS dapat di analogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama persis, host komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP address.

Prinsip dasar DNS


Domain Name System (DNS) adalah distributed database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet. DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.

Struktur DNS


Domain Name System merupakan sebuah hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama, yang terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya:

Root-Level Domain
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”).

Top-Level Domain
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
  • com Organisasi Komersial
  • edu Institusi pendidikan atau universitas
  • org Organisasi non-profit
  • net Networks (backbone Internet)
  • gov Organisasi pemerintah non militer
  • mil Organisasi pemerintah militer
  • num No telpon
  • arpa Reverse DNS
  • int Organisasi internasional, seperti NATO
  • xx dua-huruf untuk kode negara (id:Indonesia, sg:singapura, au:australia, dll)
Top-level domains dapat berisi second-level domains dan hosts. Pada jaringan Internet top level domain untuk Indoenesia adalah id. Pada saat ini telah ada kesepakatan di antara provider dan pengelola jaringan di Indonesia untuk pengaturan sub-domain di bawah top level domain id. Kesepakatan ini ditujukan untuk mempermudah pengaturan routing dan manajemen jaringan. Kesepakatan tentang sub-domain di bawah top level domain id adalah :
  • go.id Sub-domain untuk organisasi pemerintahan, mis LIPI (lipi.go.id), BPPT (bbpt.go.id).
  • co.id Sub-domain untuk organisasi komersial, mis LEN (len.co.id), PT.Agung Teknik (atw.co.id).
  • ac.id Sub-domain untuk organisasi pendidikan, mis UIN Alauddin  (uin-alauddin.ac.id.), UI (ui.ac.id), UGM (ugm.ac.id).
  • net.id Sub-domain untuk provider network, mis IndoInternet (indo.net.id), Radnet (radnet.net.id), Idola (idola.net.id).
  • or.id Sub-domain untuk organisasi kemasyarakatan, mis WALHI (walhi.or.id).
Penamaan sub-domain di bawah sub-domain di atas diserahkan sepenuhnya kepada pengelola jaringan di domain tersebut. Misalkan EC Galery Computer dapat memilih domain ecgalerycomputer.ac.id ataupun ecgalery-computer.ac.id. Yang perlu dipertahankan adalah konsistensi penamaan domain. Sebaiknya domain yang digunakan bersifat permanen, tidak berganti-ganti. Karena pergantian domain akan memerlukan updating pada seluruh jaringan. Perluasan domain (domain expanding) di bawah suatu domain juga diserahkan sepenuhnya kepada pengelola jaringan di masing-masing sub-domain. Misalkan di domain ecgalerycomputer.ac.id terdapat beberapa subdomain lagi yang lebih kecil seperti sesi Blogger di EC Galery Computer digunakan sub domain blog.ecgalerycomputer.ac.id.

Second-Level Domains
Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Untuk contoh: Domain akademik, ac.id terdapat komputer (host) seperti ecgalerycomputer.ac.id dan subdomain kuliah.ecgalerycomputer.ac.id. Subdomain kuliah.ecgalerycomputer.ac.id juga bisa terdapat komputer (host) misalnya jarkom.kuliah.ecgalerycomputer.ac.id.

Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat jarkom.kuliah.uin-alauddin.ac.id, dimana jarkom adalah host name dan kuliah.uin-alauddin.ac.id adalah domain name. Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.
  1. Resolvers mengirimkan queries ke name server
  2. Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika ditemukan akan diberitahukan ke resolvers jika tidak akan mengirimkan failure message
  3. Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang diberikan name server

mengapa harus menggunakan NGINX untuk webserver ??

sekedar informasi tentang NGINX.
Nginx adalah web server yang sangat powerfull, menurut bechmark terbukti nginx unggul di static file dari pada apache dan lighttpd.

Dengan penggunaan NGINX sebagai reverse proxy untuk apache maka beban server dapat di kurangi dan waktu loading untuk client-client NIMHOST juga dapat semakin cepat.

Berdasarkan informasi yang di berikan oleh Extended Status Bar (firefox plugin), waktu yang di perlukan untuk membuka http://nimhost.com hanyalah 5-7 detik sedangkan untuk http://nimbrung.net hanya memerlukan waktu di antara 8-9 detik.
Pada waktu menggunakan apache, loading time untuk http://nimhost.com memakan waktu 10-12 detik sedangkan untuk http://nimbrung.net memakan waktu 15-19 detik (koneksi menggunakan Fastnet 3Mbps).

Jadi dapat di simpulkan penggunaan NGINX mempercepat loading time website.

Di harapkan dengan adanya improvisasi ini, loading time client-client NIMHOST menjadi lebih cepat dan server pun menjadi lebih stabil...


wah mantap..dan sekarang lagi ngoprek2 NGINK tapi masih bingung...
Related Posts with Thumbnails